Article by

Editor

Mengenal Mesin Diesel Common Rail TDI dan Diesel Konvensional

Mesin diesel sudah banyak sekali mengalami perkembangan pada era sekarang ini. Bahkan ada mesin diesel bernama common rail yang menjadi teknologi mesin sebagai inovasi perkembangan dari mesin diesel konvensional. Lalu ada tiga jenis mesin yang akan dibahas, apa saja? Berikut adalah penjelasan dari tiga jenis mesin tersebut.

 

Mesin Diesel Common Rail

Desain mesin diesel common rail umumnya dengan tabung terhubung ke semua injector. Desain mesin ini diklaim selangkah lebih maju dari desain mesin diesel pada zaman sebelumnya. Dengan teknologi common rail ini, akan lebih sedikit bahan bakar yang terbuang dalam sistem karena bahan bakar di dalamnya diatur dalam sejumlah tekanan tertentu yang memecah bahan bakar ke partikel terkecilnya.

Prinsip kerja common rail ini diciptakan untuk mengeluarkan tekanan tinggi hanya dengan satu pompa. Sistem injection konvensional pada masing-masing tekanan dapat dikerjakan hanya dengan satu pompa. Keuntungan common rail dengan satu pompa ini memberikan beberapa bentuk pressure, namun dalam melakukan pembakaran, common rail ini dapat melakukannya dengan bebas kapan saja tidak bergantung pada saat pemompaan.

Kesimpulan dapat juga dikatakan bahwa pressurenya dapat terakumulasi. Sebagai contoh, siap kapan waktu akan disemprotkan. Itulah yang menjadikan common rail ini menjadi lebih efisien, dengan getaran yang minim, sedangkan tingkat kebisingan juga lebih rendah.

 

Baca juga: 4 Perawatan Mesin Diesel Sistem Common Rail Pada Truk Tambang 

Baca juga: Alasan Truk Tractor Head Menggunakan Teknologi Mesin Diesel 

 

Mesin Injection Konvensional

Perbedaannya dengan mesin injection konvensional dimana sistem penyemprotannya yang hanya sekali semprot, sedangkan common rail bahkan bisa menyemprotkan 3 kali sekaligus dalam satu waktu pembakaran. Tiga hal itu antara lain yaitu pre-injection untuk memanaskan suhu mesin, mesin injection untuk menciptakan tenaganya, dan post injection ini untuk mengatur emisi gas buang.

Dalam satu waktu pembakaran bisa terjadi 3 kali pembakaran yang berbeda-beda. Dibandingkan dengan injection konvensional, begitu ingin semprot pada puncak injection maka segera harus disemprotkan. Karena setelah lewat masa itu tidak akan bisa semprot lagi. Tekanan yang dihasilkan juga sangat rendah.

Dengan common rail, ada hal lain yang memungkinkan bahan bakar dicampur dengan udara sehingga lebih efisien. Common rail dapat bekerja dengan mengandalkan sensor di beberapa bagian titik. Ini juga termasuk jumlah bahan bakar yang akan disemprot, waktu injeksi, besar beban, dan tekanannya. Menurut studi teknologi, mesin diesel common rail meningkatkan kinerja mesin diesel hingga 25 persen. Dengan getaran minim, memungkinkan kendaraan untuk berjalan lebih lancar dan lebih tenang.

Dengan perbandingan harga kendaraan alat berat bermesin common rail yang sedikit lebih mahal daripada mesin diesel konvensional, namun keuntungan yang didapat konsumen yaitu menghemat banyak bahan bakar karena lebih sedikit bahan bakar yang terbuang.

 

Turbocharged Direct Injection

Turbocharged Direct Injection atau disingkat TDI. TDI adalah desain mesin turbo diesel yang memiliki fitur turbo charging dan injeksi bahan bakar langsung. Biasanya TDI digunakan untuk light truck karena TDI menggunakan injeksi langsung, di mana bahan bakar yang dikabutkan akan langsung disemprotkan ke ruang bakar utama mesin melalui injektor bahan bakar. 

Dengan turbocharger, terdapat peningkatan jumlah udara yang akan masuk ke silinder. Ada juga intercooler yang mungkin dapat menurunkan suhu mesin sehingga dapat untuk meningkatkan jumlah bahan bakar yang nantinya akan disuntikkan dan dibakar. Hasilnya, mesin akan memiliki kekuatan dan efisiensi yang lebih besar dari sebelumnya. 

TDI memiliki luasan pada permukaan kecil, sehingga meningkatkan efisiensi mesin dengan kebisingan pembakaran yang minimal. Sedangkan untuk maintenance, ketakutan pemilik dump truk itu ada karena teknologi sudah modern, dan semua sudah berbasis elektronik. 

Meskipun ada hal – hal tertentu yang bisa ditangani sendiri, contohnya Error code di dashboard sebenarnya bisa dibaca dengan pengaturan manualnya. Dan memang untuk diagnostic tool ini hanya berguna untuk mempercepat diagnostic, bukan untuk murni memperbaiki. Perbaikan akhirnya harus tetap dilakukan secara mekanikal, sedangkan electric diperbaiki secara perbaikan electric.

Perawatan pada mesin diesel common rail ini terdapat positif dan negatifnya. Semisal pada injection pump terdapat banyak hal yang bisa diperbaiki, hal ini berbeda dengan common rail yang cenderung lebih jarang. Jika dari segi perawatan kemungkinan sama saja karena komponennya juga sama, hanya saja berbeda pada sistem pembakaran. Karena menggunakan elektronik, jadi akan lebih presisi.

Nah, itulah beberapa perbedaan dari kedua mesin diesel yang menjadi andalan setiap kendaraan truk. Tentunya kedua mesin diesel ini memiliki keunggulan masing-masing, dan pastinya semua kembali pada kebutuhan masing-masing. 

 

Sumber foto: Google